/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Jumat, 25 Maret 2011

7. TEORI UANG


Terdapat berbagai macam teori tentang uang, di antaranya adalah yang dikemukakan oleh kaoum klasik dan kaum moneter. Kaum klasik mempercayai Teori Kuantitas yang selalu menggambarkan keseimbangan nilai uang dan harga.

Berikut ini adalah berbagai macam teori uang yang dikemukakan oleh beberapa ahli dari kaum klasik

a. David Ricardo

David Ricardo melakukan analisis terhadap hubungan khusus antara jumlah uang dengan nilai uang. Pernyataan yang dikemukakan oleh David Ricardo dikenal sebagai Teori Kuantitas, dengan bunyi sebagai berikut.

i. Jumlah uang berbanding terbalik dengan nilai uang

Apabila jumlah uang bertambah menjadi dua kali lipat dari jumlahnya semula maka nilai uang akan mengalami penurunan menjadi setengah dari nilai semula. Sebaliknya, apabila jumlah uang berkurang menjadi setengah dari jumlah semula, maka nilai uang akan mengalami kenaikan menjadi dua kali lipat dari nilai semula

ii. Harga barang berbanding lurus dengan banyaknya uang yang beredar. Apabila jumlah uang ditambah dua kali lipat sedangkan jumlah barang yang diperdagangkan tetap, maka harga barang tersebut akan cenderung mengalami kenaikan sebesar dua kali lipat.



M : Kp atau P = 1 M

K


Keterangan : M : the quantity of money (jumlah uang yang beredar)

P : price (tingkat harga)

K : konstanta atau faktor tetap

Teori kuantitas Ricardo tersebut dapat berlaku jika dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut.

i. harga-harga menunjukkan perubahan perbandingan yang sama terhadap jumlah uang yang beredar di masyarakat. Apabila jumlah uang yang beredar di masyarakat mengalami kenaikan sebesar dua kali lipat, maka harga barang juga akan mengalami kenaikan dua kali lipat. Sebaliknya apabila jumlah uang yang beredar berkurang menjadi setengah dari jumlah semula, maka harga barang akan turun menjadi setengah dari harga semula

ii. Jumlah uang seluruhnya sebanding dengan pengeluaran masyarakat. Misal jumlah uang yang beredar di masyarakat adalah Rp. 20.000.000,00, berarti pengeluarna masyarakat seluruhnya adalah Rp. 20.000.000,00 juga

b. Irving Fisher

Irving Fisher memaparkan teori nilai uang yang disebut Transaction Velocity Theory, melengkapi teori dari David Ricahrdo yang tidak memperhatikan faktor kecepatan perputaran uang. Fisher berpendapat bahwa kecepatan uang beredar serta kecepatan perputaran barang dan jasa adalah faktor yang sanga penting dalam pengukuran nilai uang.



MV = PT atau P = MV

T


Rumus ini kemudian diperluas menjadi :



MV = M1 V1 = PT


Keterangan: M : the quantity of money (jumlah uan yang beredar)

V : velocity of circulation of money (kecepatan uang beredar)

P : price (harga)

T : volume of trade (jumlah barang yang diperdagangkan)

c. DH Robertson

Teori yang dikemukakan oleh DH Robertson disebut Cash and Balance Equation Theory atau Cambridge Equation. Robertson berpendapat bahwa nilai uang adalah tenaga untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan oleh seseorang. Pendapatnya ini dinyatakan ke dalam sebuah rumus sebagai berikut :



MV = KTP atau P = M

T


MV = PT disubstitusikan M = KTP

Robertson juga mengungkapkan bagaimana lamanya uang tersimpan atau berapa lama rata-rata uang istirahat dalam bentuk kas, yang dijabarkan dalam rumus berikut.

K yang merupakan kebalikan dari V dalam Transaction Velocity Theory menunjukkan berapa lama rata-rata tiap rupiah beristirahat di kas selama jangka waktu tertentu. Diketahui K = 1/V, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kedua rumus tersebut adalah sama. Apabila pada rumus MV = KTP disubtitusikan K = 1/V, maka akan diperoleh rumus M = TP/V atau MV = PT. dengan demikian menjadi semakin jelas, bahwa pendapat yang dinyatakan oleh DH Robertshon tidak jauh berbeda dengan pendapat Irving Fisher.

d. Alfred Marshall

Jika pendapat ketiga ahli sebelumnya, David Ricardo, Irving Fisher dan DH Robertson mengaitkan nilai uang dengan harga barang, maka Alfred Marshall memasukan unsur pendapatan nasional dalam merumuskan teori nilai uang .

Teori Marshall dinyatakan dalam sebuah rumus sebagai berikut :



Y > PT atau O > T

M = KPO di mana PO = Y

Sehingga M = Ky


Keterangan : M : the quantity of money (jumlah uang yang beredar)

Y : yearly income (pendapatan tahunan)

K : koefisien yang mengatur keseimbangan antara kedua sisi persamaan tersebut.

KAJIAN KHUSUS

Di suatu negara terdapat uang yang beredar sebanyak Rp. 50.000.000.000,00 dengan kecepatan peredaran 20 kali dan jumlah barang yang diperdagangkan sebanyak 40.000.000 unit. Hitunglah tingkat harga umum yang terjadi menurut Teori Kuantitas Irving Fisher !

Jawab :

Diketahui : M = Rp. 50.000.000.000,00

V = 20 kali

T = 40.000.000 unit

MV = Rp. 50.000.000.000,00 X 20

MV = PT

P = MV = Rp. 50.000.000.000,00 X 20

T 40.000.000

= 25.000

Jadi tingkat harga umum yang terjadi adalah Rp. 25.000,00

2 komentar:

Unknown mengatakan...

wah bagus gan, josssss
oiya gan saya masih bingung menurut yang saya baca di blog ini teori permintaan uang ada 2 benar tidak
http://blog-bumnberprestasi.blogspot.com

#PendproEmpower mengatakan...

Wiih bagus aku suka mksih