/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Jumat, 25 Maret 2011

10. PEREDARAN UANG


Uang yang beredar di masyarakat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yang mata uang dalam peredaran, uang giral dan uang kuasi.

a. Mata uang dalam peredaran

Mata uang dalam peredaran adalah seluruh jumlah mata uang yang telah dikeluarkan dan diedarkan oleh bank sentral, yang meliputi uang kertas dan uang logam

b. Uang giral

Uang giral adalah alat pembayar atau penukar dalam bentuk surat-surat berharga, seperti cek dan bilyet giro

c. Uang Kuasi

Uang Kuasi adalah uang yang berada di bank, berupa tabungan, deposito dan rekening dalam valuta asing

Peredaran uang dalam masyarakat di pengaruhi oleh beberapa faktor, seperti permintaan akan uang, transaksi perdagangan dan kebijakan pemerintah

a. Permintaan akan uang

Hubungan antara permintaan akan uang dan peredaran uang adalah berbanding lurus. Artinya semakin tinggi tingkat permintaan masyarakat akan uang, maka arus uang yang mengalir ke masyarakat semakin cepat.

i. Ekspektasi

Permintaan akan uang juga dipengaruhi oleh ekspektasi, yaitu ramalan atau perkiraan terhadap kondisi ekonomi di masa yang akan datang. Apabila kondisi ekonomi diperkiraakan akan membaik, maka permintaan akan uang semakin meningkat sehingga peredaran uang di masyarakat semakin cepat. Sebaliknya, jika kondisi ekonomi diperkirakan akan memburuk, maka permintaan akan uang turun sehingga peredaran uang dimasyarakat semain lambat.

ii. Tingkat suku bunga

Hubungan antara tingkat suku bunga dan pemintaan akan uang adalah berbandin terbali. Artinya, semakin tinggi tingkat suku bunga, semakin kecil permintaan masyarakat terhadap uang sehingga peredaran uang di masyarakat menjadi lambat. Sebaliknya semakin rendah tingkat suku bunga, semakin tinggi permintaan masyarakat terhadap uang sehingga peredaran uang di masyarakat menjadi cepa.

iii. Tingkat harga

Hubungan antara tingkat harga dan permintaan akan uang adalah berbanding lurus, artinya, semakin tinggi tingkat harga barang dan jasa, semakin tinggi pula permintaan masyarakat terhadap uang. Sebalikhya semakin rendah tingkat harga barang dan jasa, permintaan masyarakat terhadap uang juga menurun.

iv. Tingkat kekayaan/pendapatan

Hubungan antara tingkat kekayaan dan permintaan akan uang adlah berbanding lurus. Artinya semakin tinggi tingkat kekayaan/pendapatan masyarakat, semakin tinggi pula permintaan masyarakat terhadap uang

v. Tingkat tabungan

Keinginan masyarakat untuk menyimpan uang di bank akan mempengaruhi jumlah permintaan masyarakat akan uang. Semakin besar keinginan masyarakat untuk menabung uang di bank, semakin besar pula jumlah uang yang diperlukan oleh masyarakat. Misalnya pada saat terjadi inflasi, semakin sedikit masyarakat yang menyimpan uang di bank, orang cenderung menggunakan uangnya untuk membeli barang-barang, sehingga nilai uang akan menurun dan sebagai akibatnya permintaan akan uang semakin kecil.

vi. Selera masyarakat

Masyarkata memiliki selera beragam dan kerap berubah setiap waktu. Apabila masyarakat mempunyai selera tingga dalam membeli barang atau jasa, maka akan semakin banyak jumlah uang yang beredar. Sementara jika selera masyarakat untuk berbelanja rendah, maka jumlahuang yang beredar akan berkurang.

vii. Sistem pembayaran

Masyarakat maju melakukan transaksi dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu kredit, atau kartu debit. Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya penggunaan uang tunai dalam setiap transaksi yang dilakukan masyarakat

b. Transaksi perdagangan

Hubungan antara transaksi perdagangan dan peredaran uang adalah berbanding lurus artinya, semakin banyak transaksi perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat, maka peredaran uang yang terjadi di masyarakat semakin cepat. Sebaliknya, semakin sedikit transaksi perdagangan yang terjadi, maka peredaran uang yang terjadi di masyarakat semakin lambat.

c. Kebijakan pemerintah

Pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan ekonomi untuk mengatur peredaran uang agar selalu beada dalam jumlah tepat, sesuai dengan kebutuhan kegiatan perekonomian. Kebijakan ekonomi lainnya adalah kebijakan moneter. Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi yang lain adalah kebijakan moneter, yang disusun melalui kerja sama dengan bank sentral untuk menjaga kestabilan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan pemerataan pendapatan. Dengan kata lain, kebijakan moneter mencakup segala tindakan pemerintah dan bank sentral untuk mengatur keadaan keuangan dengan tujuan menjaga kestabilan harga dan mendorong usaha pembangunan nasional

Tidak ada komentar: