/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Sabtu, 28 Januari 2012

TEORI MEMAHAMI FILM DAN DRAMA

Apresiasi Drama / Film

Resensi drama / film adalah karya tulis yang isinya memberi pertimbangan tentang baik buruknya kualitas sebuah film / frama.

Menulis resensi drama/film, betapa fun sederhananya bukanlah pekerjaan yang sembarangan untuk menulis resensi drama/film, diperlukan pengetahuan tetnang unsur-unsur pokok drama/fim dan kriteri apenilaian tentang baik atau tidaknya sebuah film

Unsur-unsur pokok drama/film sebagai seni pertunjukkan :

a. Penulis Skenaria

Mula-mula ide cerita drama/film disusun garis besarnya, kemudian disusun alur cerita (plot) kemudian disusun dialog yang selaras dengan setting (latar) yang digambarkan dalam penulisan skenario

b. Sutradara

Sutradara berperan sebagai pemegang pimpinan dalam pembuatan film/drama dari awal sampai akhir. Sutradara bertanggung jawab atas pengarahan dan perkembangan seluruh proses pembuatan drama/film yang meliputi pembuatan skenaria, permainan tokoh, pengambilan gambar oleh juru kamera, perekaman suara oleh juru rekam dan penyusunan drama/film sampai selesai. Sutradara harus menguasai seluk beluk drama/film, berkepribadian seimbang, bisa berorganisasi, serta memiliki bakat kreatif dan artistik. Bila semua itu dipenuhi, biasanya sutradara tersebut mampu menghasilkan drama/film yang bagus.

c. Tokoh/Aktor/Aktris

Seorang tokoh/aktor/aktris dituntut mempunyai kemampuan akting sesuai sekenario dan sesuai dengan kehendak sutradara. Ada berbagai katagori tokoh/aktor/aktris.

Tignkat teratas adalah tokoh/aktor/aktirs utama, yang didampingi oleh aktor/aktris/tokoh pemeran pembantu. Setelah itu ada tokoh/aktor/aktris pameran pendukung dan pemain figuran.

d. Juru Kamera (Sinematografer)

Ia menguasai teknik pengambilan gambar-gambar untuk film. Dalam film gambar merupakan medium yang paling hakiki. Tanpa ada gambar tidak akan ada film. Gambar yang baik diukur oleh kemampuan sang sinematografer. Setiap gambar harus dibumbui oleh barbagai macam gerak hati dan emosi.

e. Editing (penyutingan) adalah proses penyusunan gambar film yang dilakukan oleh seorang editor. Proses editing baru dimulai setelah seluruh syuting selesai. Hasil syuting yang berupa film-film mentah itu diproses menjadi film negatif. Kemudian dibuat kopinya. Film kopi inilah yang dijadikan landasan kerja. editor film leluasa utuk memotong, menyambung, memotong lagi untuk disusun menjadi satu rangkaian cerita.

f. Penata artistik, terdiri dari penata buasana dan penata rias dan setting. Penata suara tugasnya mengatur berbagai bunyi lain

g. Produser, bertanggung jawab atas moral guna pembuatan film. Tugasnya mengurus perijinaan soal distribusi dan peredaran film. Bagi produser film selain benda seni juga merupakan komoditi yang laku untuk dijual.

Adapun kriteria yang harus dipenuhi untuk menentukan film yang baik adalah 1. Skenario

2. Sutradara

3. Editing

4. Sinematograf

Contoh kerangka resensi film

A. Pendahuluan

1. Apa nama, judul film ? apakah film tersebut termasuk jenis film cerita atas film dokumenter ?

2. Bagaimana ringkasan cerita film tersebut ?

3. Siapa sutradaranya ?

4. Siapa aktor /aktris pemeran utama dan pemeran pembantu ?

5. Siapa penulis skenario ? apakah sekenario ini dibuat khusus atau diangkat dari sebuah novel ?

B. Isi Resensi

1. Bagaimana alur cerita film tersebut ? apakah alur maju atau alur mundur (flash back)?

2. Masuk akalkah setiap nonton kejadian ?

3. Bagaimana peranan para aktor/aktris, tentang kesesuaian karakter yang diperankannya?

4. Bagaimana bahsa yang digunakan dalam dialog ?

5. Bagaimana dialog para tokoh, apakah setiap ucapan mengandung pelajaran tentang kehidupan sehingga bermanfaat bagi para penonton

6. Bagian manakah yang merupakan konflik sehingga merupakan bagian film yang seru

7. Apakah tema film tersebut mengandung ajaran moral, pendidikan, atau falsafah hidup?

8. Bagaimana editing film tersebut ?

9. Bagaimana penyutradaraannya? Apakah sutradara berhasil menerjemahkan sekenario ke dalam bahasa gambar yang memikat ?

10. Bagimana sinematografi atau penyuntingan gambarnya ?

11. Bagimana tata artistik film tersebut ? apakah musiknya menunjang keindahan film ? apakah kostumnya sesuai dengan skenario, apakah tata rias turut memperkuat karakter aktor/aktris ?

C. Kesimpulan

Tidak ada komentar: