Halaman Muka Blog

Sabtu, 28 Januari 2012

PEMBELAJARAN TENTANG DEBAT

Tujuan : Sebagai peserta dapat berperan sebagai komponen diskusi: berkomentar, memberikan pendapat dan saran dengan santun.

Berbicara adalah kemapuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Berbicara adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan yang disusun serta di kembagnkan sesuai degnan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak.

Diskusi adalah tukar pendapat / pikiran untuk mencari kesepakatan mengenai pemecahan suatu masalah.

Bentuk-Bentuk Diskusi

1. Diskusi Kelompok

Dalam diskusi ini perlu ada moderator (pemimpibn diskusi), notulis dan beberapa peserta / penyaran / penyaji yang sekaligus sebagai penyanggah. Bentuk diskusi ini digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh kelompok. Sifatnya tidak formal, sehingga penyaji tidak perlu menggunakan makalah / kertas kerja. penyaji cukup mengajukan pendapat ataupun sanggahan dengan dipandu oleh moderator. Selama diskusi berlangsung, notulis mencatat inti pendapat, pertanyaan dan jawabannya, dan moderator merangkum pokok-pokok kesepakatan. Pada akhir diskusi moderator menyampaikan kesimpulan hasil diskusi.

2. Diskusi Panel

Diskusi ini sifatnya tidak begitu formal, biasanya digunakan untuk memperluas wawasan mengenai suatu masalah yang sedang hangat. Dalam diskusi panel terdapat seorang pemimpin diskusi, dua orang atau lebih peserta, dan sejumlah pendengar.

Karena diskusi panel itu disaksikan oleh pendengar, maka para peserta panel duduk dalam satu deretan yang mudah dilihat oleh para pendengar.

Berbeda halnya dengan pelaksanaan diskusi kelompok dalam panel seorang peserta akan mengemukakan pendapatnya tidak berdiri di mimbar, melainkan tetap di tempatnya.

Bila masalah yang diajukan itu selesai didiskusikan, pimpinan diskusi merangkum seluruh pembicaraan itu dan melanjutkannya dengan tanya jawab dengan pendengar.

Langkah-langkah pelaksanaan diskusi panel adalah :

1. Pimpinan bersama peserta memilih / mendiskusikan masalah yang akan dijadikan topik diskusi panel.

2. Pimpinan maupun peserta mempelajari baik-baik masalah yang akan didiskusikan

3. Pimpinan mengatur / menyusun perurutan pembicaraan bersama peserta

4. Melaksanakan diskusi di bawah seorang pemimpin dengan menampilkan para penulisnya satu persatu dan mengikutsertakan pendengarnya dalam kesempatannya tanya jawab.

Adapun denah tampil duduk dalam diskusi panel itu biasanya dibuat seperti berikut :











x




S

S

S

S

S


S

S

S

S

S






Ket. x = pempimpin p = pendengar

s = peserta

3. Seminar

Organisasi seminar biasanya terdiri dari : Moderator, notulis, pemasaran, pembahas dan peserta. Diskusi bentuk ini biasanya digunakan untuk mencari kesepakatan / kesamaan langkah atau pandangan dalam menghadapi suatu persoalan. Karena sifatnya formal, para pemasaran perlu menyiapkan kertas kerja (makalah) untuk disajikan. Setelah ditanggapi oleh para pembahas, para peserta juga diberi kesempatan untuk menanggapi ataupun menyanggah. selama diskusi berlangsung, notulis mencatat pokok-pokok pikiran makalah, sanggahan / pertentangan dan jawabannya. Pada akhir diskusi moderator menyampaikan simpulan atau pokok-pokok pikiran hasil pembicaraan

Contoh pengaturan tempat duduk seminar :












x



Pb

pb


Pb

pb




pbs pbs pbs




pn pn pn pn pn


Keterangan : x = pemimpin / moderator / pemandu

ps = peserta

pb = pembicara / Pemrasaran / panelis

pbs = pembahas

pn = pendengar

Tugas Moderator

a. Menyampaikan tema / topik

b. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai

c. Mengemukakan aturan main diskusi

d. Mengatur lalu lintas tukar pikiran

e. Menjaga agar pembicaraan tetap pada pokok masalah

f. Mengakhiri diskusi dengan menyampaikan kesimpulan

Syarat Moderator

Menguasai masalah, tujuan pikiran, dapat menghargai pendapat, ingin dan tidak memihak adil dalam memberi kesempatan bicara, tidak apriori.

Tugas Penyaji

a. Persiapan : memahami masalah, mencari bahan dari berbagai sumber, menyusun bahan secara sistematis

b. Pelaksaaanaan : menyajikan prasaran dan menjawab pertanyaan peserta jawaban harus logis, tidak berbelit-belit, berdasarkan fakta

Tugas Peserta

a. Mendengarkan semua pembicaraan dengan penuh perhatian

b. Memahami masalah dan gagasan-gagasan yang dilontarkan

c. Menanggapi pendapat-pendapat yang memang perlu ditanggapi

Tata Cara Berkomentar / Berpendapat

Pendapat / komentar / tanggapan, dapat positif dapat pula negatif

a. Komentar positif : persetujuan, dukungan, optimis, pujian

b. Komentar negatif : penolakan, kritik, pesimisme, keprihatinan

Tata cara berpendapat / berkomentar / memberi tanggapan :

a. Didasari pengesahan mengenai masalah yang dibicarakan

b. Sopan dan tidak emosional

c. Pendapat harus logis, sistematis, berdasarkan fakta

d. Jika komentar bersifat positif, hendaknya mengungkap pada / dari aspek mana dukungan, persetujuan atau optimisme diberikan

e. Jika komentar bersifat negatif (berisi penolakan) gunakan kalimat penolakan yang sifatnya tidak langsung, berilah dasar yang logis dan kuat besrta solusinya.

Pemberi Saran

Saran diberikan agar pihak penerima melakukan perbaikan jika kita memberikan saran, hendaklah tidak bersifat memaksa dan sebutkan dengan jelas aspek mana yang perlu diperbaiki.

Contoh : Saran yang baik (B), kurang baik (K)

(B) Sebaiknya tulisan Anda dilengkapi data

(K) Sebaiknya tulisan Anda dirombak

Debat dan Diskusi

Diskusi adalah sautu pertemuan adu pikir secara terpimpin dengan tujuan mencari kebenaran atau ketegasan suatu masalah.

Diskusi berbeda dengan debat. Perbedaan itu terlihat seabagai berikut :

Debat

Diskusi

1. Berlangsung secara tidak terpimpin

1. Berlangsung secara terpimpin

2. Tidak ada aturan atau tata tertibnya

2. Ada aturan atau tata tertibnya

3. Masing-masing pihak berusaha saling menjatuhkan atau mematahkan pendapat

3. Masing-masing peserta berusaha saling menyumbangkan pendapat

4. Debat sering mengakibatkan pertengkaran / perkelahian

4. Diskusi tidak akan mengakibatkan terjadinya pertengkaran / perkelahian

5. Pendapat dipertahankan berdasarkan kuatnya pengaruh atau kerasnya suara

5. Pendapat dipertahankan berdasarkan argumentasi yang menyakinkan

6. Alasan penolakan bersifat subyektif

6. Alasan penolakan berdasarkan obyektif

7. Tidak pernah diperoleh kata sepakat karena kedua pihak tidak ada kesamaan pendapat

7. Akan di peroleh kata sepakat sebagai titik temu dari bermacam-macam pendapat

Latihan :

Diskusikanlah dalam kelompok yang terdiri atas 4 – 5 orang masalah upaya menghindarkan diri dari pengaruh narkoba !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar