Halaman Muka Blog

Sabtu, 28 Januari 2012

PEMAHAMAN PRIODISASI SASTRA INDONESIA

Priodisasi Sastra Indonesia

Periodisasi sastra ialah pembabakan waktu terhadap perkembangan sastra yang ditandai oleh ciri-ciri tertentu. Maksudnya, tiap babak waktu (priode) memiliki ciri tenrtentu yang berbeda dengan periode yang lain

1. Zaman Sastra Melayu Lama

Zaman ini melahirkan karya sastra yang berupa : mantra, syair, pantun, hikayat, dongeng dan bentuk-bentuk karya sastra lama lainnya.

2. Zaman Peralihan

Pada zaman ini dikenal tokoh Abdullah bin Abdulkadir Munsyitana dan raja-raja, tetapi tentang kehidupan manusia dan masyarakat yang nyata, misalnya

- Hikayat Abdullah (otobiografi)

- Syair Perihal Singapura Dimakan Api

- Kisah Pelayaran Abdullah ke Negeri Jedah

Pembaharuan yang ia lakukan tidak hanya dalam segi isi, tetapi juga bahasa. Ia tidak lagi menggunakan bahasa Melayu yang kearab-araban.

3. Zaman Sastra Indonesia

a. Angkatan Balai Pustaka (Angkatan 20-an)

Ciri umum karya sastra Angkatan BP :

- Tema berkisar tentang konflik adat antara kaum tua dengan kaum muda, kasih tak sampai, dan kawin paksa.

- Bahan ceritanya dari Minangkabau

- Bahasa yang dipakai adalah bahasa Melayu

- Bercorak/aliran romantik sentimental

Sastrawan dan karyanya antara lain :

Marah Rusli : Sitti Nurbaya (roman)

Merari Siregar : Azab dan Sengsar (roman)

Nur Sutan Iskandar : Apa Dayaku Karena Aku Seorang Perempuan

(novel)

Hamka : Di Bawah Lindungan, Kakbah (roman)

Tulis Sutan Sati : Sengsara Membawa Nikmat (novel)

Hamidah : Kehilangan Mestika (novel)

Abdul Muis : Salah Asuhan (roman)

M. Kasim : Teman Duduk (kumpulan cerpen)

b. Angkatan Pujangga Baru (Angkatan 30-an)

Ciri umum karya angkatan PB :

- Bahasa ayng dipakai adalah bahasa Indonesia modern

- Temanya tidak hanya tentang adat atau kawin paksa, tetapi mencakup masalah yang kompleks, seperti emansipasi wanita, kehidupan kaum intelek, dan sebagainya.

- Pengaruh Barat terasa sekali, terutama dari Angkatan ’80 Belanda.

- Aliran yang dianut adalah romantik idealisme

- Setting yang menonjol adalah masyarakat penjajahan

Sastrawan dan Karyanya :

STA Syahbana : layar Terkembang (novel)

Dian yang Tak Kunjung Padam (roman)

Amir Hamzah : Nyanyi Sunyi

Buah Rindu (Kumpulan puisi)

Sanusi Pane : manusia Baru (drama)

M. Yamin : Ken Arok dan Ken Dedes (drama)

Rustam Efendi : Bebasari (drama)

Y.E. Tatengkeng : Rindu Dendam (kumpulan puisi)

Hamka : Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (roman)

c. Angkatan ‘45

Ciri umum Angkatan ‘45

- Bentuk prosa maupun puisinya lebih bebas

- Prosanya bercorak realisme

- Puisinya bercorak ekspresionisme

- Tema dan seting yang menonjol adalah revolusi

- Lebih mementingkan isi daripada keindahan bahasa

- Jarang menghasilkan roman seperti angkatan sebelumnya

Chairil Anwar : - Deru Campur Debu (kumpulan puisi)

- Tiga Menguak Takdir (kumpulan puisi

bersama Rivai Apin dan Asrul Sani)

Achdiat kartamiharja : Atheis (novel)

Idrus : Surabaya, Aki (novel)

Mochtar Lubis : Jalan Tak Ada Ujung (novel)

Usmar Ismail : Sedih dan Gembira (kumpulan drama)

Pramudya Ananta : Keluarga Gerilya (novel)

Utuy Tatang Sontani : Tambera (novel sejarah)

d. Angkatan ‘66

Ciri umum puisinya :

- Tema yang menonjol adalah protes sosial dan politik

- Menggunakan kalimat-kalimat panjang mendekati bentuk prosa.

Sastrawan dan karyanya :

W.S. Rendra : Blous Untuk Bonie (kumpulan puisi)

Ballada Orang-orang Tercinta (kumpulan puisi)

Taufiq Ismail : Tirani (kumpulan puisi)

Benteng (kumpulan puisi)

N.H. Dini : Pada Sebuah Kapal (nopel)

A.A Navis : Kemarau (novel)

Toha Mohtar : Pulang (novel)

D. Sastra Terjemahan / Asing

Terjemahan berbeda dengan saduran. Dalam terjemahan penerjemah berusaha semaksimal mungkin agar isi hasil terjemahannya sama persis dengan karya aslinya, baik jalan ceritanya, para pelakunya, tempat kejadiannya, aspek-aspek budayanya, dll. Dalam terjemahan yang berbeda hanya bahasa. Dalam saduran, penyadur hanya mengikuti alur pokok saja. Tempat, pelaku, dan bahkan jalan cerita bias saja disesuaikan dengan situasi, kondisi ataupun keinginan penyadur. Bahasa hasil saduran pun tidak harus bereda dengan bahasa karya aslinya. Jadi, bias saja karya berbahasa Indonesia disadur ke dalam bahasa Indonesia. Misalnya novel Si Dul Anak Betawi karya Aman Datuk Madjoindo disadur menjadi film Si Doel AnaK Sekolahan.

Karya asing yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia cukup banyak. Namun ada juga karya Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa asing, misalnya :

- Atheis (Achdiat K. Mihardja) diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh R.J. Manguire dengan judul Atheis.

- Jalan Tak Ada Ujung (Mochtar Lubis) diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh A.H. Johns dengan judul A Road With No End.

- Ziarah (Iwan Simatupang) diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Harry Abeling dengan judul The Pilgrim dll

Karya Indonesia hasil terjemahan antara lain :

- Romeo dan Yuliet karya William Shakespeare, mengisahkan remaja Romeo dan Yuliet yang saling mencintai, tetapi mendapat hambatan dari suku masing-masing karena kedua suku tersebut bermusuhan. Akan tetapi cinta Romeo dan Yuliet sudah sehidup semati. Untuk membuktikan cintanya, Romeo minum racun dan tergeletak. Karena mengira bahwa Yuliet telah betul-betul meninggal, Romeo minum racun hingga meninggal di sisi Yuliet. Menyaksikan kematian dua sejoli yang sehidup semati itu, kedua suku yang bermusuhan itu merasa haru. Mayat kedua sejoli itu mereka kuburkan bersama-sama, dan kedua suku itu pun bersatu lagi.

- Dr. Zivago karya Borris Pasternak, mengungkapkan kenyataan sejarah yang dilakukan oleh para tokoh politik. Ternyata para tokoh politik demi tegaknya pemerintahan yang dipimpinnya sering menggunakan taktik-taktik dan siasat licik. Dr. Zivago adalah orang yang berani menentang arus. Tugasnya sebagai seorang dokter ia petaruhkan di tengah kemelut moral borjuis di satu sisi dan rakyat tertindas di pihak lain.

- Komidi Manusia karya Williem Sorayan, mengisahkan keluarga Macauley yang setelah ditinggal mati suaminya, Ny. Macauley tinggal bersama anak-anaknya. Masing-masing anak memiliki pengalaman dan perilaku yang unik, sehingga jadilah komedi tetang kehidupan.

- Lelaki Tua dan langit karya Ernest Hemingwayk, antara lain mengisahkan seorang laki tua yang mencari ikan, namun sampai berminggu-minggu tidak mendapat ikan.

- Setingi Timur kumpulan terjemahan puisi dari negeri Timur (Iran, India, Tiangkok, dll.) oleh Amir Hamzah.

Karya terjemahan dan karya asing termasuk film asing perlu juga kita nikmati. Karya-karya tersebut akan menambah wawasan pengetahuan/teknologi, menambah kekayaan/wawasan budaya, serta mempercepat proses modernisasi. Namun harus waspada karena banyak nilai moral tidak sesuai, dan teknologi yang ditampilkan tidak seluruhnya dapat diadopsi.

Tugas dan Latihan

1. Saksikanlah sebuah pemutaran film cerita. Perhatikan dengan cermat dari awal

sampai akhir pertunjukan. Kemudian buatlah resensinya

2. Bacalah modul “Pulang” karya Toha mohtar kemudian jelaskan unsure intrinsic novel tersebut.

3. Parafrasekanlah puisi berikut menjadi bentuk prosa

Jalan Segara

Disinilah penambahan

Kepengecuta

Dilakukan

Ketika pawai bergerak

Dalam panas matahari

Dan pelor pembayar pajak

Negeri ini

Ditembuskan ke punggung

Anak-anaknya sendiri

(Taufik Ismail)

4. Jelaskan unsure intrinsic dari puisi tersebut diatas.

5. Carilah satu cerita pendek (bebas)yang menampilkan adanya konflik dan buatlah ringkasannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar