Halaman Muka Blog

Sabtu, 28 Januari 2012

CARA MENULIS DAFTAR PUSTAKA YANG BENAR

Menulis Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan daftar sumber tertulis yang dijadikan acuan dalam pembahasan karya tulis, Daftar Pustaka penulisan diletakkan pada bagian akhir karya tulis

Buku, majalah atau surat kabar yang akan dimasukkan ke dalam daftar pustaka yang menerbitkan bila nama pengarangnya tidak ada. Bial nama pengarang dan nama lembaga penerbitnya juga tidak ada, daftar pustaka didasarkan pada kata pertama judul. Daftar pustaka jangan diberi nomor urut.

1. Buku Sebagai Sumber Acuan

Urut keterangan buku meliputi nama pengarang, tahun terbit, judul buku dan nama penerbit yang didahului nama kota tempat terbit dan tanda titik dua. Setiap penyebutan keterangan diakhiri dengan tanda titik.

a. Nama Pengarang

Aturan penulisan nama pegnarang dalam daftar pustaka adalah sebagai berikut :

1. Nama pengarang ditulis selengkap-lengkapnya tetapi gelar akademik tidak perlu dicantumkan

2. Cara penulisan nama pengarang ialah dengan mendahulukan nama akhir kemudian baru nama pertama. Nama akhir yang ditulis lebih dahulu itu dipisahkan dengan tanda koma dari nama pertama yang dituliskan nama kemudian.

Contoh :

Nama pengarang : Yang ditulis dalam daftar pustaka :

- Drs. Adiwinata : Adiwinata

- Dr. Sastra Dwiguna : Dwiguna, Sastra

- Antonius Suryo Gumolo : Gumolo, Antonius Suryo

Cara penulisan nama pengarang seperti ini tidak berlaku untuk nama Tionghoa. Di dalam daftar pustaka nama Tionghoa tidak perlu dibalik karena nama pertama adalah nama keluarganya.

Contoh : Tan Kim Liong tidak perlu dibalik menjadi Liong Tan Kim

3. Jika pada buku yang dijadikan acuan itu nama editor yang ada bukan nama pengarangnya penulisan nama editor ditambah dengan singkatan ed. Di belakang nama.

Contoh :

Nama Edotir : Yang ditulis dalam daftar pustaka

- Hermawan Wobisono : Wibosono, Hermawan (ed)

- Cahyani Wijaya : Wijaya, Cahyani (ed)

4. Jika pengarang terdiri atas dua orang, nama pengarang yang pertama dibalik sedangkan nama pegnarang yang kedua ditulis biasa. Hubungkan kedua nama itu dengan kata penghubung dan.

Contoh :

Nama pengarang : yang ditulis dalam daftar pustaka

- Amirul Mukmin : Mukmini, Amirul dan

Eddy Wijaya Eddy Wijaya

5. Jika pengarang buku ada tiga orang atau lebih nama pengarang pertama dibalik, kemudian tambahkan singkatan dkk.

Contoh :

Nama pengarang : yang ditulis dalam daftar pustaka

- Luhut Pengaribuan : Pangaribuan, Luhut dkk

Antoni salim

Indriawan Andreas

6. Jika beberapa buku yang dijadikan acuan ditulis oleh pegnarang yang sama, nama pengarang ditulis secara lengkap pada buku urutan pertama. Pada buku-buku urutan selanjutnya nama pegnarang diganti dengan sepanjang 10-12 ketukan.

Contoh :

- Hasan, Fuad

-----------------

-----------------

-----------------

b. Tahun Penerbit

Aturan penulisan tahun terbit adalah sebagai berikut.

1. Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis dan diakhiri dengan tanda titik.

Contoh :

- Moeliono, Anton M. 1988

- Siregar, Saut, 1999

2. Jika ada dua buah buku atau lebih yang dituliskan oleh pegnarang yang sama, tetapi tahun penerbitnya berbeda buku yang tahun penerbitnya lebih awal ditulis lebih dahulu. Namun pengarang ditulis ulang.

Contoh : - Suparni, 1993

- Suparni, 1996

3. Jika terdapat dua buah buku atau lebih yang ditulis oleh pengarang yang sama dan tahun penerbitnya pun sama, dibelakang tahun penerbit diberi huruf a,b,c dan seterusnya sebagai tanda pembeda.

Contoh :

- Senjaya, Erwin 1999 a.

Senjaya, Erwin 1999 b.

4. Jika ada buku yang tidak berangka tahun penerbitan di belakang nama pengarang ditulis kata tanpa tahun.

Contoh :

Cahya, Evan Dwi, Tanpa Tahun

c. Judul Buku

Judul buku ditulis setelah angka tahun penerbitan, judul buku digaris bawahi atau cetak miring

Contoh :

- Alfian 1980 Politik, Kebudayaan dan Manusia Indonesia

d. Nama Penerbit

Nama penerbit ditulis setelah judul buku, penulisanya didahului nama kota tempat terbit dan tanda titik dua.

Contoh :

- Alfian. 1980. Politik, Kebudayaan dan Manusia Indonesia

Jakarta : LP3ES

2. Majalah Sebagai Sumber Acuan

Urutan unsur-unsur majalah berserta yang dituliskan di dalam daftar pustaka meliputi nama pengarang, tahun dimuat, judul artikel, nama majalah, tahun penerbitan majalah tersebut, halaman, dan nama kota tempat majalah itu terbit.

Contoh :

- Suprapto, Riga Adiwoso, 1989, “Perubahan Sosial dan Perkembangan

Bahasa”. Dalam Prisma XVIII

(1) : 61-120 Jakarta.

Penjelasan :

Nama Pengarang : Riga Adiwoso Suprapto

Tahun Dimaut : 1989

Judul Artikel : Perubahan Sosial dan Perkembangan Bahasa

Nama Majalah : Prisma

Tahun Penerbitan : XVIII (1) tahun penerbit ke-18 bulan Januari

Halaman : 61 – 120

Nama Kota Tempat

Majalah itu terbit : Jakarta

Perhatikan !

Judul artikel ditulis diantara tanda kutip, nama majalah didahului kata Dalam, Nomor halaman ditulis setelah nomor majalah dengan dipisahkan dengan titik dua. Kota tempat majalah itu merupakan keterangan terakhir tentang majalah yang dijadikan sumber acuan.

3. Surat Kabar Sebagai Sumber Acuan

Urutan keterangan tentang artikel di dalam surat kabar yang perlu dituliskan di dalam daftar pustaka meliputi nama pegnarang, tahun terbit, judul artikel, nama surat kabar, tanggal terbit, dan tempat surat kabar itu terbit. Aturan penulisannya sama dengan buku dan majalah yang dijadikan sumber acuan.

Contoh :

- Edu 1997 “Kemandirian Perajin Kayu Putih”. Dalam Kompas, 18 Pebruari 1997. Jakarta

Penjelasan :

Nama pengarang : Edu

Judul Artikel : Kemandirian Perajin Kayu Putih

Tahun Terbit : 1997

Nama Surat kabar : Kompas

Nama Kota Tempat

Surat kabar itu terbit : Jakarta

Perhatikan !

Judul artikel ditulis diantara tanda kutip. Nama surat kabar didahului kata dalam. Nama surat kabar dan tanggal penerbit dipisahkan oleh tanda koma. Tahun terbit ditulis dua kali, yaitu setelah nama pegnarang dan pada tanggal penerbitan.

Latihan

Susunlah daftar pustaka dengan sumber-sumber sebagai berikut :

1. Buku berjudul Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia karangan Maidar Arsyad dan Mukti U.S buku itu diterbitkan oleh Erlangga di Jakarta pada tahun 1988

2. Buku berjudul Kritik Sastra Indonesia karangan Mursal Esten. Buku itu diterbitkan oleh penerbit Angkasa Raya di Padang pada tahun 1984

3. Artikel berjudul Terbang Di Lorong Bawah Tanah ditulis oleh Putut Tri Husodo dan Dani Hamdani. Artikel ini dimuat dalam majalah Gatra nomo 33 tahun II, 29 Juni 1996 halaman 107

4. Buku berjudul Argumentasi dan Narasi karangan Dr. gorys Keraf. Buku itu diterbitkian oleh Gramedia di Jakarta pada tahun 1992

5. Artikel berjudul Pemusnahan Penyu Secara Sistematis ditulis oleh Harry Suryadi. Artikel itu dimuat dalamd harian Kompas, Senin 23 Agustus 1999

4 komentar:

  1. Penulisan daftar pustaka sebenarnya dapat dilakukan dengan mudah apabila kita tahu kaidah-kaidah atau cara penulisan daftar pustaka. Beberapa orang mungkin mencari cara daftar pustaka, namun saya pribadi jika ditanya mengenai cara daftar pustaka akan menyimpulkan bahwa yang dimaksud adalah cara penulisan daftar pustaka.

    BalasHapus
  2. thank you artikelnya sangat membantu sekali

    BalasHapus
  3. terima kasih , sangat membantu

    BalasHapus